Papua – Seorang penumpang dilaporkan meninggal dunia saat berada dalam penerbangan Batik Air ID 6180 dari Jakarta menuju Jayapura pada Selasa pagi (24/06/2025). Penumpang yang meninggal diketahui bernama Pdt. Yulianus Maniagasi, seorang pria berusia sekitar 50 tahun, berdomisili di Expo Waena, Kota Jayapura.
Dalam kesempatannya, Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay, S.I.K., menyampaikan bahwa Pesawat Batik Air ID 6180 mendarat di Bandara Internasional Sentani pada pukul 08.05 WIT. Sesaat setelah mendarat, pilot melaporkan kepada petugas darat bahwa terdapat salah satu penumpang dalam kondisi tidak sadarkan diri. Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada pihak Karantina Kesehatan Bandara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di dalam pesawat.
“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Karantina, penumpang atas nama Pdt. Yulianus Maniagasi dinyatakan telah meninggal dunia,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dugaan sementara penyebab kematian adalah hipertensi, mengingat ditemukan bahan herbal black garlic (bawang hitam) di antara barang pribadi korban, yang kerap digunakan untuk terapi tekanan darah tinggi.
Pada pukul 08.23 WIT, jenazah almarhum diturunkan dari pesawat dan selanjutnya dibawa menggunakan ambulans milik Karantina Bandara menuju RS Yowari, Doyo Baru, Kabupaten Jayapura untuk penanganan lebih lanjut.
Kapolres Jayapura menyampaikan bahwa hingga saat ini jenazah masih berada di RS Yowari dan pihak keluarga telah dihubungi. Pihak kepolisian akan terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan seluruh proses penanganan berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur.
Ditempat terpisah, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Drs. Jan W. Makatita, S.I.K., menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian ini dan mengimbau masyarakat, khususnya para penumpang dengan riwayat penyakit kronis, agar memperhatikan kondisi kesehatannya sebelum melakukan perjalanan udara.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama menggunakan transportasi udara. Bila memiliki riwayat penyakit tertentu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Ini penting untuk mencegah risiko fatal dalam penerbangan,” tutur Kombes Makatita.
Polda Papua memastikan bahwa seluruh proses evakuasi dan penanganan jenazah telah dilakukan sesuai dengan standar prosedur, dan pihak keluarga didampingi dalam proses selanjutnya.(rd)