Papua – Dalam rangka memperkuat peran fungsi kesehatan dalam mendukung tugas Kepolisian, Biddokkes dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua melaksanakan Apel Satker yang bertempat di halaman parkir Biddokkes Polda Papua, Kelurahan Wahno, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Apel dipimpin langsung oleh Wakapolda Papua, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., dan dihadiri jajaran pejabat serta 100 personel gabungan Pama dan Bintara Biddokkes serta Rumkit Bhayangkara, Rabu (25/06).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kabiddokkes Polda Papua, Kombes Pol dr. Bambang Pitoyo Nugroho, Sp.S., M.H., Karumkit Bhayangkara Polda Papua, AKBP Dr. dr. Rommy Sebastian, M.Kes., M.M., CPM, PS Kasubbid Kespol Biddokkes, Kompol dr. Arief Tria Novianto, Sp.T.H.T., B.K.L., FICS, serta pejabat terkait lainnya.
Dalam amanatnya, Wakapolda Papua menyampaikan penghargaan atas kontribusi Biddokkes dan Rumah Sakit Bhayangkara dalam mendukung operasional kepolisian melalui pelayanan kesehatan. Ia menegaskan bahwa fungsi kesehatan merupakan unsur pendukung strategis yang harus terus diperkuat.
“Personel yang bertugas di Biddokkes dan Rumkit memiliki peran vital sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan, tidak hanya bagi anggota Polri tetapi juga masyarakat. Saya berharap seluruh personel terus meningkatkan kualitas pelayanan, menunjukkan profesionalisme, dan membangun kepercayaan publik terhadap fasilitas kesehatan milik Polri,” ujar Wakapolda.
Lebih lanjut, ia mendorong agar RS Bhayangkara menjadi ikon pelayanan kesehatan di Papua. Meskipun menghadapi keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan, seluruh jajaran diminta untuk tidak berhenti berinovasi dan meningkatkan kapasitas diri.
“Dengan semangat belajar dan perbaikan berkelanjutan, kita bisa menutupi kekurangan yang ada dan menjadikan fasilitas kesehatan Polri sebagai pilihan utama masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang membahas berbagai tantangan dan kendala struktural yang dihadapi Biddokkes dan Rumah Sakit Bhayangkara.
Kabiddokkes Papua, Kombes Pol dr. Bambang Pitoyo Nugroho, dalam paparannya mengungkapkan permasalahan utama yang dihadapi satuan kerja, mulai dari overload personel, ketidaksesuaian penempatan anggota, hingga keterbatasan infrastruktur dan koordinasi dengan SDM Polda.
“Terdapat 48 personel dalam status berobat, mayoritas di antaranya sudah sehat dan telah diajukan mutasi ke SDM namun belum ditindaklanjuti,” jelasnya.
Sementara itu, Karumkit Bhayangkara Polda Papua, AKBP Dr. dr. Rommy Sebastian, melaporkan bahwa dalam tiga bulan terakhir jumlah pasien terus meningkat, dengan rata-rata di atas 85 orang per hari dan saat ini mencapai 110 pasien. Ia menjelaskan strategi percepatan rotasi pasien melalui sistem rawat inap maksimal empat hari serta dukungan CSR sebesar Rp1,5 miliar dari Pemerintah Kota Jayapura untuk pembangunan ruang rawat inap tambahan berkapasitas 20 tempat tidur.
Kompol dr. Arief Tria Novianto dari Subbid Kespol turut menyoroti keterbatasan fasilitas kesehatan di jajaran Polres serta minimnya klinik yang terdaftar dalam sistem BPJS. Ia juga mengusulkan pembangunan fasilitas kesehatan tersendiri di setiap Polres agar pelayanan lebih maksimal. Permintaan atensi pimpinan juga disampaikan terkait pelaksanaan rikkes berkala yang dinilai belum maksimal karena rendahnya partisipasi anggota.
Masukan lainnya datang dari Subbid Dokpol yang menyampaikan kebutuhan sarana komunikasi seperti HT untuk mendukung mobilitas di lapangan, terutama dalam kegiatan pengamanan aksi massa.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Wakapolda Papua menegaskan pentingnya kolaborasi lintas satuan, khususnya dengan Biro SDM, dalam menyelesaikan permasalahan mutasi dan penyelarasan jabatan fungsional di lingkungan Biddokkes dan Rumkit. Ia juga mendorong agar Biddokkes segera menyusun petunjuk dan arahan Kapolda terkait peningkatan fasilitas kesehatan di jajaran Polres serta pelaksanaan rikkes berkala.
“Kita tidak boleh menyerah pada keterbatasan. Kita harus yakinkan bahwa fasilitas kesehatan Polri mampu bersaing dan memiliki kapabilitas yang setara dengan rumah sakit umum. Jangan sampai justru personel kita sendiri tidak percaya pada pelayanan kita,” tegas Wakapolda.
Sebagai penutup, Wakapolda mengajak seluruh jajaran untuk terus belajar, meningkatkan kapabilitas, dan menjadikan inovasi sebagai budaya kerja.
“Dengan semangat kolektif, kita mampu menjadikan Biddokkes dan Rumkit Bhayangkara sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan yang profesional, modern, dan humanis,” pungkasnya.(rd)